Kamis, 19 Maret 2015

Orange County @Cikarang The New California City | Info: Daniel.087876800661

Pembangunan Bandara Karawang Dipercepat



 
     Bandara Karawang

Pembangunan bandar udara internasional di Kabupaten Karawang diprediksi akan lebih dulu ketimbang pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Ini dipertegas dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
Di sana disebutkan, Kabupaten Karawang masuk dalam Rencana Induk Nasional Bandar Udara. “Telah selesai pekerjaan project for the master plan study on multiple airport development for great Jakarta Metropolitan Area,” ucap Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) Kabupaten Karawang Nunu Nugraha kepada RAKA, Senin (16/12).
Sehubungan dengan telah selesai kajian tersebut, keluar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Dan Kabupaten Karawang masuk dalam Rencana Induk Nasional Bandar Udara, dalam posisi ke-57/XI. Di Jawa Barat, ada 3 kabupaten lainnya seperti Majalengka, Cirebon dan Ciamis. “Posisi Karawang musuk XI/57 se-Indonesia. Hasil rapat denga Mr Sato Seiji dari JICA Jepang dengan Direktorat Bandar Udara,” bebernya.
Setelah dipertegas oleh Keputusan Menteri Perhubungan ini, Nunu yakin, pembangunan bandar udara internasional di Ciampel ini akan lebih dulu dibangun ketimbang Pelabuhan Cilamaya. “Ini (bandara) lebih cepat dari pembangunan Pelabuhan Cilamaya,” seru Nunu Nugraha.
Menurutnya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan memakan waktu lebih lama karena harus mempersiapkan pembangunan jalan. Sedangkan pembangunan bandara hanya tinggal menggarap area tanahnya. “Kalau bandara hanya mengurus soal tanah yang digarap, ya kita harapkan lebih cepat. Kalau pembangunan pelabuhan itu kan menutup jalan,” imbuhnya.
Dan dari luas areal tanah sekitar 7 ribu hektar, hanya dibutuhkan sekitar 4 ribu hektar tanah untuk pembangunan bandar udara internasional di Karawang. “Kalau ini sudah ada 7 ribu hektar, dia (JICA) hanya  minta hanya 4 ribu hektar,” imbuhnya.
Menurut Nunu, tinggal selangkah lagi, dipastikan bandar udara internasional akan dibangun di daerah ini. Kementerian Perhubungan dengan Perhutani tinggal membuat kesepakatan. “Tinggal islah saja antara Perhutani dan Kementerian Perhubungan, ini sudah fix, kajian sudah ada. Jika semua sudah, tinggal nanti nunggu keputusan menteri, tender internasional,” jelasnya.
Sebagai penunjang bandara internasional ini, rencananya juga akan ditopang alat transportasi kereta api cepat Shinkansen. Kereta api yang dapat melesat 640 Km per jam ini diharapkan akan mampu menjadi alternatif, disamping adanya pembangunan jalan tol baru. “Perlu kereta api tercepat sebagai penunjang jadi alternatif, karena jalan tol pasti crowded seperti Bekasi, diharapkan ada tol baru menuju air port dan pintu keluar baru Karawang Timur, Karawang Barat dan Dawuan,” tandasnya.

     Pembangunan Bandara Karawang Dipercepat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar